Knight and The Loser

    Cerita ini hanya sebuah cerita fantasi yg terlintas dipikiran aja. Cerita ini bermula pada jaman 97x, ketika pemerintahan masih dikuasai oleh raja dan para menterinya disebuah Negara bernama Sabibia, dan nama kerajaan tersebut adalah Kerajaan Landrock. Kerajaan itu tak pernah merasa terancam oleh gangguan darimanapun, karna di istana tersebut hidup seorang ksatria yg sangat dihormati dan dijunjung tinggi oleh ksatria lainnya. Nama ksatria itu adalah Redulus. Redulus selalu bisa diandalkan ketika kerajaan mendapat gangguan atau ancaman, karna Redulus selalu bisa mengandalkan hampir seluruh pasukan dan tentara lain di wilayah kerajaan tersebut.


     Suatu hari Redulus mendapat kabar kalau kerajaan akan diserang oleh kerajaan Greedik, yg selalu bertentangan dengan Kerajaan Landrock, yg dipimpin oleh Rainser. Redulus-pun langsung mengumpulkan pasukan dan para ksatria lainnya untuk berkumpul membuat rencana mempertahankan kerajaan dari serangan Reinser dan pasukannya. Karna posisi kerajaan yg berada di sebuah wilayah dimana wilayah tersebut dikelilingi oleh pegunungan, jadi mereka akan melakukan penyergapan dan serangan mendadak. Untuk memastikan seberapa besar pasukan Seragus, Redulus memerintahkan seorang tentara yg dianggap sebagai prajurit andalannya walaupun dia yg paling lemah diantara prajurit lainnya, untuk mengawasi dari atas bukit. "Ken, karna kau yg tercepat diantara pasukan lainnya, kuperintahkan kau untuk mengawasi dari bukit Lansia di tenggara kerajaan, karna wilayah itu merupakan wilayah terdekat dan tempat yg menguntungkan bagi mereka untuk melakukan serangan kejutan", tanpa basa basi Ken pun langsung bergegas berlari ke bukit itu untuk memantau pasukan musuh. Setelah Ken berangkat, ksatria yg lain pun memprotes keputusan Redulus untuk mengirim Ken, "Tuan, kenapa anda mengirim si tidak berguna itu untuk misi sepenting ini?" Protes sang ksatria. "Hahaha, tenanglah, dia sangatlah berguna, percayalah padaku", "baiklah kalau Tuan berkata demikian."

     Setibanya di puncak bukit, tanpa alasan yg jelas Ken pun langsung mengawasi wilayah yg kemungkinan akan dilewati oleh pasukan Rainser. Setelah mengawasi lumayan lama, pasukan Rainser tidak kunjung terlihat, Ken pun mulai curiga. "Seharusnya mereka sudah terlihat 15 menit yg lalu, lalu kenapa mereka tak kunjung terlihat? Aku merasakan sesuatu yg buruk akan terjadi", ujar Ken. Dan ternyata apa yg dibayangkan Ken terjadi. Tidak lama kemudian dia mendengar teriakan prajurit yg merupakan pasukan Rainser, ternyata jumlah mereka lebih banyak dari yg diperkirakan. Setelah melihat itu, Ken langsung bergegas melapor kepada Redulus berita penting ini, "kumohon! Semoga aku bisa sampai lebih cepat dari biasanya, supaya Tuan Redulus bisa mengatur ulang rencananya". Setelah berlarian Ken pun tiba di camp, dimana para ksatria dan pasukan berkumpul untuk memikirkan rencana, kemudian nafas terengah-engah Ken langsung masuk ke dalam tenda dimana para ksatria menunggu kabar dari dia, "Tuan! Tuan Redulus! Saya harap anda mengatur ulang rencana anda!" Teriak Ken, "tenanglah Ken. Ceritakan pada kami apa yg kau lihat supaya kami bisa mempertimbangkan apa yg kau katakan barusan" tenang Redulus. "Reinser membawa 2..tidak, 3 kali lebih banyak pasukan dari yg kita siapkan untuk serangan mendadak, dan banyak diantaranya mengenakan baju zirah, yg berarti kemungkinan besar dia membawa hampir seluruh ksatria yg ada di wilayahnya!" Ujar Ken dengan nafas yg masih belum teratur. Redulus berfikir dengan tenang, kemudian sesaat dia menatap Ken yg tiba-tiba wajahnya terlihat tenang dan mendapatkan ide, "baiklah! Pasukan berkumpul! Kalian pasukan penyergap, bentuk 2 pasukan pemanah, pasukan pertama bersiap di gerbang utama, sedangkan pasukan kedua bersiap melakukan serangan kejutan di bukit sebelum gerbang masuk wilayah kerajaan dan lakukan serangan dengan menggunakan panah api! Dan untuk pasukan bertahan sisanya, sebagian gunakan katapul untuk fokus menembakkan bola api besar pada tembakan pertama dan lanjutkan dengan bola api, setelah 3 tembakan kalian kembali ke posisi semula untuk bersiap menyerang untuk mempertahankan wilyah kerajaan!" Perintah Redulus. Kemudian seluruh pasukan langsung bergegas ke posisi seperti yg direncanakan.

     Penyergapan pun dimulai! Pasukan pemanah yg melakukan serangan kejutan telah membubarkan barisan depan dan berhasil membunuh sebagian pasukan barisan depan musuh yg merupakan ksatria, setelah serangan kejutan selesai, pemanah kembali untuk bergabung dengan pemanah lain di dinding kastil untuk melakukan serangan pertahanan. Serangan kedua oleh para pemanah dan serangan bola api oleh katapul yg berhasil menghancurkan pasukan bersenjata, namun para ksatria musuh yg memimpin barisan depan berhasil lolos dan terus meneroboh sampai mendekati pintu masuk kastil. Serangan lanjutan pun kembali dilancarkan oleh pasukan pemanah yg sudah bersedia di dinding kastil, namun sebagian pasukan musuh berhasil lolos dan langsung menerobos masuk dimana para pasukan bertahan dan para ksatria sudah bersiap mempertahankan kerajaan dengan segenap jiwanya. Dan akhirnya perangpun di mulai dengan pasukan musuh berhasil berkurang setengah pasukan yg langsung berhadapan dengan pasukan dari kerajaan Landrock.

     Dalam sengitnya peperangan, Ken yg ketakutan dan kelelahan karna berlari, terlalu sibuk bersembunyi dan menghiraukan suara dentingan pedang yg beradu di luar istana sambil berfikir "aku sudah cukup banyak membantu, jadi lebih baik aku bersembunyi disini saja menghindari peperangan". Ketika dia beristirahat, dia mendengar suara dobrakan pintu dan dengan anak panah yg sedikit dia membidik musuh yg memasuki istana. Sebagian terkena tembakan, sebagian berhasil menghindar dan langsung mengejar Ken yg berlari karna kehabisan anak panah. Setelah dibawa berputar-putar istana, Ken menggiring musuh ke arah luar istana dan melihat pemandangan yg menyedihkan ternyata tentara mereka hampir sebagian jumlah tentara yg berperang telah tewas. Disaat dia berputus asa, dia melihat Redulus masih beradu pedang dengan musuhnya. Karna dia tidak kuat melihat sebagian pasukan telah meninggal, Ken merasa takut, namun dia memaksakan diri untuk mengambil pedang dari mayat yg dekat dengannya dan ikut berperang bersama Redulus dengan jumlah pasukan yg sama-sama tinggal sedikit. Dan akhirnya setelah peperangan yg menyisahkan kurang dari seperempat pasukan kerajaan, kemenanganpun dipastikan milik kerajaan Landrock. Pertarungan terakhir adalah pertarungan antara Redulus dengan Rainser, dimana Redulus telah tertusuk pedang di tubuhnya dan Rainser hanya terluka pada bagian tangan dan kakinya. Dan dengan kondisi yg hampir sekarat, Redulus berhasil membalik keadaan karna berhasil memotong tangan Rainser, sehingga dia tidak bisa memegang pedang lagi.

     Setelah peperangan, rakyat kerajaan yg selamat membangun kembali kerajaan mereka yg hampir runtuh karna peperangan yg terhitung perang terbesar di Negara bagian tersebut. Dan setelah peperangan, terdengar kabar burung, ternyata pihak Greedik melakukan kerjasama dengan beberapa kerajaan lain, oleh karna itu tidak heran apabila mereka menyerang dengan jumlah besar-besaran. Untuk sementara waktu kerajaan Landrock masih bisa menghela nafas, karna pihak kerajaan lain yg bertentangan dengan kerajaan ini pun sedang membangun ulang kekuatan tempur kerajaannya.

No comments:

Post a Comment